Lari dan Angkat Beban Bikin Muka Kendor, Mitos atau Fakta?

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada anggapan bahwa terlalu banyak lari bisa membuat wajah "longsor", sementara latihan beban menyebabkan kerutan. Seperti apa faktanya?

Dokter umum sekaligus certified nutrition & health coach, Dion Haryadi membantah anggapan tersebut. Justru, kata dia, beberapa riset dan ulasan ilmiah menunjukkan manfaat olahraga terhadap kesehatan kulit.

Ia merujuk beberapa penelitian, seperti "The Potential of Exercise on Lifestyle and Skin Function: Narrative Review", "Resistance Training Rejuvenates Aging Skin by Reducing Circulating Inflammatory Factors and Enhancing Dermal Extracellular Matrices," dan "The Association Between Activity Levels and Skin Moisturizing Function in Adults." Penelitian-penelitian tersebut menyatakan bahwa olahraga, termasuk lari dan latihan beban, dapat mendukung fungsi kulit dan memperlambat penuaan.

Petugas fasilitas kebugaran Fitness First melakukan pembersihan alat kebugaran di salah satu mal di Jakarta, Selasa (5/10/2021).  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Petugas melakukan pembersihan alat kebugaran di salah satu gym di Jakarta, Selasa (5/10/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Meski demikian, Dokter Dion tidak menampik bahwa olahraga berlebihan tanpa pola hidup sehat bisa berdampak negatif. Mengutip dari Instagram centang birunya @dionharyadi, yang telah dikonfirmasi CNBC Indonesia, Rabu (9/4/2025), ia menyebut ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai, seperti:

- Pola makan dengan kalori sangat rendah
- Kehilangan lemak tubuh secara berlebihan
- Asupan protein yang tidak mencukupi
- Tidak mengimbangi lari dengan latihan beban
- Lari di bawah terik matahari tanpa menggunakan sunscreen

"Semua itu bisa baik atau buruk tergantung konteksnya. Jangan sampai orang malah jadi malas olahraga," kata Dion di keterangan Instagramnya. Ia menegaskan, olahraga tetap merupakan "rahasia hidup lebih lama dan awet muda", sehingga jangan sampai dilewatkan.

Edukasi dokter Dion di unggahan terbarunya itu mendapatkan tanggapan dari Dokter Tita. Ia menilai isu ini tidak bisa disamaratakan karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kurang istirahat, kurang asupan nutrisi yang tepat, tidak menggunakan sunscreen, hingga berolahraga secara berlebihan.

"Yang dikatakan beliau (Dion) tidak salah, cuma perlu dikasih konteks. Gara-gara ini semua jadi lebih aware soal pentingnya asupan gizi, sunscreen, dan istirahat," kata Dokter Tirta.

Sementara itu, Dokter Fanny Imannuddin ikut berkomentar, bahwa edukasi soal olahraga dan penuaan memang harus lengkap. Ia menekankan, bukan olahraga lari yang membuat wajah menua, melainkan kekurangan nutrisi, kebiasaan begadang, dan kurangnya waktu untuk recovery.

"Recovery dan rest sangat penting supaya sel-sel tubuh kita bisa memperbaiki diri dengan optimal. Bagus banget sudah dijelaskan dengan baik oleh Dokter Dion. Semangat terus untuk olahraga ya, guys," ujar Fanny.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kulit Breakout, Lawyer Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Skincare

Next Article Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga Jalan Kaki? Ini Kata Ahli

Read Entire Article
| | | |