Pemilik EV di China Bisa Jual Listrik ke Pemerintah

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - China akan meluncurkan proyek percontohan di sembilan kota untuk menguji integrasi kendaraan listrik (EV) dengan jaringan listrik nasional. Proyek ini bertujuan memanfaatkan armada kendaraan listrik sebagai pemasok daya tambahan saat permintaan listrik memuncak.

Langkah ini mengikuti aturan yang dikeluarkan pada tahun lalu oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) untuk memperkuat integrasi kendaraan energi terbarukan dengan jaringan listrik, di tengah kekhawatiran adopsi EV yang cepat akan membebani sistem pembangkitan dan transmisi.

Melansir Reuters, mayoritas dari 30 proyek di kota-kota termasuk Beijing, Shanghai, Shenzhen dan Guangzhou adalah kendaraan-ke-jaringan atau V2G. Dalam proyek ini, mobil akan berfungsi sebagai baterai, menyimpan daya dan mengirimkannya kembali ke jaringan listrik. Mobil yang terhubung ke jaringan listrik juga dapat menyesuaikan waktu pengisian daya untuk menghindari periode puncak dan menyediakan layanan penting seperti pengaturan frekuensi.

Dengan skema ini, pemilik kendaraan atau operator stasiun pengisian daya berpotensi mendapatkan sumber pendapatan tambahan dengan menjual listrik kembali ke jaringan.

Uji coba akan dilakukan di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou. Pemerintah provinsi bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur pengisian daya, sementara perusahaan jaringan listrik akan menyiapkan pengoperasian proyek. Regulator energi juga akan mendukung partisipasi kendaraan listrik dalam perdagangan listrik.

Tahun lalu, NDRC mengatakan akan menyiapkan lebih dari 50 program percontohan pada tahun 2025. Namun, para pakar industri mengatakan ada sejumlah rintangan yang harus diatasi sebelum penerapan V2G dalam skala besar, seperti mengembangkan model bisnis yang layak. NDRC juga mengatakan dalam aturan tahun 2024 bahwa teknologi baterai perlu ditingkatkan.

(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini: