RI Punya 'Emas Uap', Tak Cuma Dipakai Buat Listrik

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memproyeksikan sumber panas bumi di Indonesia tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai energi penghasil listrik. Namun, energi 'emas uap' tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk hidrogen dan proses hilirisasi industri.

Bahlil menyebutkan, panas bumi akan menjadi tumpuan utama menuju industri hijau masa depan. Dia mencatat, Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, namun baru sekitar 10% yang telah dimanfaatkan.

"Panas bumi tidak hanya sebagai satu-satunya yang kita pakai untuk listrik, bisa juga menjadi hidrogen. Ini juga bagian daripada hilirisasi. Dan kita butuh ke depan. Bahan-bahan baru seperti ini kita butuh," jelasnya dalam acara 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, hidrogen akan menjadi salah satu kunci pengembangan industri bersih. Selain itu, panas bumi akan menyuplai energi untuk proses hilirisasi bahan tambang seperti nikel, tembaga, hingga bauksit.

"Energi baru terbarukan geothermal itu tidak hanya disuplai nantinya untuk konsumsi rumah tangga, tapi dia akan menjadi konsumsi industri dari proses hilirisasi. Sehingga, size market-nya itu lebih besar lagi," jelasnya.

Belum lagi, panas bumi saat ini sudah terhitung ekonomis. Harga jual listrik dari panas bumi telah diatur secara kompetitif, dan potensi keuntungannya tinggi.

"Makanya, barang ini seperti emas, namanya emas uap. Ini, emas uap," tandasnya.

Dengan begitu, pemerintah mendorong pemanfaatan panas bumi tidak hanya untuk ketahanan energi nasional, tetapi juga sebagai penopang industri berbasis energi bersih yang memiliki nilai tambah tinggi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat Panas Bumi, RI Komitmen Jadi Pemimpin Energi Terbarukan

Read Entire Article
| | | |