Uni Eropa Kasih Sanksi ke Rusia, Harga Minyak Dunia Turun Tipis

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa pagi pukul 9:10 WIB (22/7/2025), seiring minimnya dampak sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia.

Melansir dari Refinitiv, kontrak minyak Brent (LCOc1) untuk pengiriman September 2025 berada di level US$68,64 per barel, melemah dibanding saat penutupan sehari sebelumnya yang berada di US$69,21 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) berada di US$66,7 per barel, turun dari posisi US$67,2 per barel.

Penurunan harga minyak ini mencerminkan pasar yang tidak terkejut dengan paket sanksi ke-18 UE terhadap Rusia, meski langkah tersebut menargetkan eksportir produk olahan seperti Nayara Energy. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan Rusia telah memiliki "kekebalan" terhadap tekanan ekonomi Barat, sehingga pasokan energi Rusia ke pasar global belum terganggu secara signifikan.

Penurunan harga ini relatif tipis, mengindikasikan pasar masih melihat fundamental pasokan global stabil.

Walaupun paket sanksi terbaru UE sempat memicu kekhawatiran pasokan, kenyataannya Rusia masih dapat mengalihkan ekspor minyak ke pasar Asia, sehingga tidak terjadi gangguan besar.

Reuters melaporkan, Amerika Serikat juga tengah mempertimbangkan sanksi tambahan bagi pembeli minyak Rusia jika Moskow tidak menyepakati gencatan senjata dalam 50 hari. Namun pasar menilai langkah ini belum memberikan efek langsung, sehingga harga tetap bergerak dalam rentang sempit.

Tekanan harga juga dipengaruhi oleh proyeksi permintaan global yang moderat. Investor menunggu rilis data stok minyak mentah AS pekan ini untuk melihat arah permintaan di musim panas. Jika stok turun signifikan, harga berpotensi rebound. Namun, jika pasokan tetap melimpah, tren koreksi masih bisa berlanjut.

Dengan pasar yang masih dipengaruhi geopolitik Rusia-Ukraina dan potensi sanksi baru AS, volatilitas harga minyak diperkirakan tetap terjaga dalam jangka pendek. Investor kini fokus pada data makroekonomi dan kebijakan OPEC+ sebagai penentu arah berikutnya.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Efek Tarif Trump, Harga Minyak Dunia Rontok

Read Entire Article
| | | |