5 Desa Ini Punya Kopi dengan Profil Rasa yang Unik

Jakarta -

Indonesia masuk ke dalam daftar negara penghasil kopi terbesar di dunia. Ada banyak desa di Indonesia yang hasilkan kopi dengan profil rasa yang unik.

Hampir setiap tahunnya negara Indonesia masuk ke dalam daftar produsen kopi terbesar di dunia. Di tahun 2024, Indonesia menempati urutan ke empat, dengan produksi kopi diperkirakan mencapai 582.000 ton.

Sejak dulu budidaya kopi di Indonesia memang cukup populer. Di setiap kota hingga daerah menghasilkan jenis kopi masing-masing, begitu juga nama beberapa desa yang terkenal dengan biji kopi sampai racikan kopi yang memiliki karakter tersendiri.

Berikut lima desa penghasil kopi di Indonesia yang populer dengan profil rasa unik.

1. Desa Bulukerto

Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur memiliki keunggulan baru. Desa ini tengah menerapkan tanam kopi Arabika, untuk meningkatkan produktivitas petani serta lahan yang ada di sana. Selain itu penanaman kopi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Dikutip dari Detikjatim (10/12), dengan pertanian sistem tumpang sari, Desa Bukukerto menghasilkan kopi dengan rasa kopi yang berbeda. Sehingga membuat kopi Bulukerto yang berada di lereng Gunung Arjuno memiliki rasa yang khas yang tidak dimiliki daerah lainnya.

Produk kopi berupa bubuk maupun biji-bijian atau green bean mampu dijual dengan harga cukup tinggi. Untuk produk kopi bubuknya ada 2 yaitu 100 Gram harganya Rp 20 ribuan 200 Gram harganya Rp 40 ribu. Sedangkan untuk produk olahan green bean, harganya mencapai Rp 350 ribu per 5 Kg-nya.

2. Desa Ngrancah

Diantara daerah-daerah penghasil biji kopi di Kabupaten Magelang, Desa Ngrancah di Kecamatan Grabag menjadi salah satu yang paling terkenal. Biji kopi robusta hasil panen di Desa Ngrancah dikenal memiliki rasa yang unik.

Menurut kabar yang beredar, biji kopi yang menjadi cikal bakal tanaman kopi di Desa Ngrancah ini dibawa oleh orang Belanda pada masa kolonial. Kualitasnya pun berbeda jika dibanding biji kopi nusantara.

Budidaya tanaman kopi tersebut pun akhirnya terus dilakukan hingga kini luasan lahan kebun kopi mencapai 100 hektar. Karena bibit awal yang diyakini berbeda, hasil olahan kopi dari Desa Ngrancah juga unik.

Kopinya memiliki rasa manis dan kecut yang natural tidak dibuat dari gula. Sebagian besar kebun kopi di Desa Ngrancah ditanam dengan metode tumpang sari.

Baca Juga: Kopi dari Desa Ngrancah Punya Karakter Rasa Asam Legit, Ini Sebabnya

3. Desa Melung

Masyarakat Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah sejak dulu menamam dan mengonsumsi kopi. Namun seiring perkembangan jaman dan minimnya pengetahuan masyarakat, kopi Melung pun terlupakan.

Setelah kopi lokal populer, selama beberapa tahun terkahir ini kopi Melung mulai digarap kembali oleh masyarakat. Bahkan kopi varietas robusta ini menjadi daya tarik dari desa Melung.

Karena slelama ini, rata-rata kopi yang ada di Desa Melung dikonsumsi sendiri oleh masyarakat desa. Mereka mencampur kopi dengan beras saat proses sangrai yang banyak dikenal dengan sebutan kopi Jawa. Cita rasanya manis tanpa tambahan gula yang menjadi saya tarik kopi dari desa ini.

Baca Juga: Desa Melung Juga Punya Kopi Legendaris Bercitarasa Unik" selengkapnya

Simak Video "Video: Unik Banget! Ada Warung Nasi di Toko Bangunan Serpong"
[Gambas:Video 20detik]