Pembeli Ngeyel, Gak Ikut PO tapi Tetap Maksa Beli Banh Mi

1 month ago 65

Jakarta -

Tak ikut Pre Order (PO) untuk pesan seporsi banh mi, wanita ini tetap ngeyel ingin beli. Alhasil ia ribut dengan pemilik gerai hingga polisi harus turun tangan.

Pre Order (PO) merupakan sistem pembelian sebelum produknya benar-benar tersedia. Dengan sistem ini, pelanggan harus membayar dahulu baru mendapatkan produk di kemudian hari.

Sistem pembelian tersebut juga kerap diterapkan di sebuah gerai makan. Terlebih jika pemesan membludak. Namun, agaknya tidak semua orang bisa paham dengan sistem ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang belakangan terjadi di sebuah kedai kopi di Singapura, tepatnya di Jalan 5 Upper Boon Keng. Kedai kopi itu menawarkan menu banh mi yang laris manis.

Pembeli Ngeyel, Gak Ikut PO tapi Tetap Maksa Beli Banh MiBanh mi merupakan sandwich khas Vietnam. Foto: iStock

Banh mi dikenal juga sebagai sandwich khas Vietnam. Makanan ini terbuat dari roti baguette yang kemudian diisi dengan daging, irisan daging, dan saus.

Saking larisnya, kedai kopi tersebut menerapkan sistem PO agar tak menyebabkan antrean yang tidak perlu. Jika yang belum PO, maka pelanggan tidak bisa membelinya.

Namun, salah satu pelanggannya ada yang tak terima. Pada Selasa (3/12/24) ada seorang wanita dan putranya datang ke kedai kopi. Wanita itu hendak memesan banh mi.

Karena wanita itu tidak ikut PO, maka pelayan tidak bisa melayani. Wanita itu tak terima pesanannya ditolak, apalagi setelah melihat bahan-bahannya masih tersedia di kedai.

Pembeli Ngeyel, Gak Ikut PO tapi Tetap Maksa Beli Banh MiPembeli Ngeyel, Gak Ikut PO tapi Tetap Maksa Beli Banh Mi Foto: iStock

Hal tersebut menyebabkan perdebatan sengit dengan pelayan kedai. Putra si wanita pun merasa kesal karena ibunya ditolak.

"Ibu saya ingin beli tapi ditolak, padahal jelas masih ada sisa bahan-bahan di kedai. Sikap pelayan sangat buruk bilang makanan sudah habis," tuturnya, lapor Stomps (3912/24.

Hannah, pemilik kedai pun turun tangan dan menjelaskan bahwa ia sudah membuka PO sejak beberapa hari lalu dan ditutup setelah mencapai kuota.

"Jadi, kami tidak bisa menjual banh mi kepadanya," tutur Hannah, seperti yang dikutip dari Shin Min Daily News.

Wanita tersebut merekam perdebatan sengit antara putranya dan pelayan kedai kopi, yang tampaknya menunjukkan pelayan kedai kopi mengusir putranya.

Karena perdebatan ini, polisi pun dikerahkan ke tempat kejadian perkara untuk mendamaikan. Singkat cerita, tiga hari kemudian, wanita itu kembali datang ke kedai kopi.

Ia mengajak anggota keluarga lainnya, kemudian ia memperlihatkan rekaman video saat putranya diusir oleh pelayan. Ini membuat suadaranya tak terima dan kembali mendebat pelayan kedai.

Pertengkaran pun kembali terjadi hingga polisi kembali dikerahkan untuk menangani masalah ini.


(raf/odi)

Read Entire Article
| | | |