Jakarta, CNBC Indonesia - Southwest Airlines menjadi maskapai Amerika Serikat (AS) terbaru yang mengeluarkan perkiraan keuangannya pada Rabu (23/4/2025). Hal ini terjadi akibat perang dagang Presiden Donald Trump yang menciptakan ketidakpastian terbesar bagi industri kedirgantaraan negara tersebut.
Melansir Reuters pada Kamis (24/4/2025), Southwest mengatakan tidak dapat menegaskan kembali perkiraan sebelumnya sebesar US$1,7 miliar dalam laba sebelum bunga dan pajak pada tahun 2025 dan sekitar US$3,8 miliar pada tahun 2026.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi makro saat ini, sulit untuk memperkirakan mengingat tren pemesanan baru-baru ini dan jangka pendek," kata perusahaan itu.
Saham Southwest turun 3% dalam perdagangan setelah jam kerja. Alaska Air Group juga menarik perkiraan laba tahun 2025 pada hari Rabu, dengan alasan ketidakpastian ekonomi makro yang berlaku.
Awal bulan ini, Delta Air Lines dan Frontier membatalkan perkiraan mereka. Minggu lalu, United Airlines memberikan dua perkiraan yang berbeda, dengan mengatakan bahwa tidak mungkin untuk memprediksi lingkungan makro tahun ini.
Keadaan lebih buruk bagi maskapai penerbangan seperti Southwest yang sebagian besar bergantung pada pelanggan rekreasi yang sensitif terhadap harga dan sebagian besar melayani pasar domestik AS.
Pasar domestik saat ini merupakan pasar perjalanan yang paling lemah. Maskapai penerbangan harus merangsang permintaan dengan tarif yang lebih rendah. Sementara, pengeluaran konsumen adalah yang terlemah di antara rumah tangga berpenghasilan rendah.
Southwest mengatakan pemesanan melemah sepanjang kuartal Maret dalam perjalanan rekreasi domestik, di mana maskapai penerbangan memiliki lebih banyak eksposur dibandingkan dengan para pesaingnya seperti Delta dan United.
Ada sedikit tanda bahwa situasi telah membaik karena perusahaan mengatakan pendapatan unitnya - proksi untuk kekuatan penetapan harga - akan turun sebanyak 4% dari tahun lalu pada kuartal saat ini.
Melemahnya permintaan perjalanan telah memperparah tantangan bagi Southwest, yang telah berjuang untuk menemukan pijakannya setelah pandemi Covid-19. Pendapatannya yang lesu telah memicu tekanan untuk merombak model bisnisnya.
Tahun lalu, Southwest mengumumkan rencana untuk mengakhiri tempat duduk terbuka, yang telah menjadi pusat citra mereknya selama lebih dari 50 tahun. Pada Maret, perusahaan itu meluncurkan rencana untuk mulai mengenakan biaya kepada pelanggan untuk tas terdaftar, sehinfgga mengakhiri kebijakan bagasi gratis.
(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kecelakaan Pesawat Delta Airlines di Kanada, 21 Orang Terluka
Next Article Dampak 'Perang Dagang' Trump ke Perdagangan Global, WTO Gak Guna?