Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tampak stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah momen Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan sore hari ini.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (23/4/2025) dibuka pada posisi Rp16.850/US$ atau stagnan 0%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada 08:54 WIB, tampak menanjak 0,17% ke angka 99,08 atau lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya (22/4/2025) di posisi 98,92.
Hari ini pelaku pasar sedang menunggu hasil dari RDG BI. Salah satu yang menjadi perhatian yakni suku bunga (BI rate) di tengah ketidakpastian global saat ini dan panasnya perang dagang.
Sebelumnya, BI rate ditahan pada Maret 2025 di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan proyeksi dari berbagai lembaga/institusi.
Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 19 lembaga/institusi secara mayoritas memberikan proyeksi bahwa BI tampaknya akan menahan suku bunganya di level 5,75% pada bulan ini. Namun demikian, ada tiga institusi yang memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunganya ke 5,50%.
Keputusan BI pada bulan ini sangat ditunggu mengingat sedang tingginya ketdakpastian global akibat perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Perang dagang dikhawatirkan bisa memperlambat ekonomi dunia dan banyak negara mengingat ekspor yang bisa terganggu. Di sisi lain, perang dagang juga membuat ketidakpastian meningkat dan membuat mata uang banyak negara dalam tekanan.
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi di tahun ini khususnya pasca Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi RI hanya sebesar 4,7% pada 2025 dan 2026 atau jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan ramalan di Januari 2025. Saat itu, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp16.800-an per Dolar AS
Next Article Investor Asing Masuk Rp 1 Triliun, Dolar Turun ke Rp 16.180