Bola.com, Jakarta - Berita duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Bejo Sugiantoro, mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya, meninggal dunia pada Selasa, 25 Februari 2025, sekitar pukul 17.20 WIB di usia 47 tahun. Ia kolaps saat bermain sepak bola di Lapangan SIER, Surabaya. Meskipun dugaan awal mengarah pada serangan jantung, penyebab pasti kematiannya masih menunggu hasil pemeriksaan medis lebih lanjut. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Bejo masih aktif berkecimpung di dunia sepak bola sebagai pelatih.
Bejo Sugiantoro merupakan sosok yang sangat dihormati di kancah sepak bola nasional. Sepanjang kariernya, ia telah menorehkan prestasi membanggakan baik di level klub maupun tim nasional. Dedikasi dan kontribusinya terhadap sepak bola Indonesia tak perlu diragukan lagi. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sesama pesepak bola, dan para penggemar sepak bola Tanah Air.
Kematian Bejo Sugiantoro menyisakan duka yang begitu dalam bagi dunia olahraga Indonesia. Banyak pihak menyampaikan rasa belasungkawa dan mengenang jasa-jasanya selama berkiprah di dunia sepak bola. Sosoknya yang ramah dan rendah hati akan selalu dikenang oleh mereka yang pernah mengenal dan berinteraksi dengannya. Semoga amal dan kebaikannya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Kepergian Bejo Sugiantoro menjadi kehilangan besar bagi sepak bola Indonesia. Ia bukan hanya seorang pemain berbakat, tetapi juga seorang pelatih dan sosok panutan bagi banyak pemain muda. Pengalaman dan keahliannya akan sangat dirindukan. Semoga semangat dan dedikasinya dalam memajukan sepak bola Indonesia tetap menginspirasi generasi penerus.
"Artikel ini ditulis menggunakan mesin artificial intelligence"
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karier Gemilang
Bejo Sugiantoro memiliki karier yang gemilang di dunia sepak bola Indonesia. Ia tercatat telah membela Timnas Indonesia sebanyak 45 kali dan mencetak dua gol. Prestasi membanggakannya bersama Timnas antara lain membawa Indonesia ke final SEA Games 1997 (medali perak) dan meraih medali perunggu di SEA Games 1999. Selain itu, ia juga sukses membela sejumlah klub ternama di Indonesia, seperti Persebaya Surabaya, PSP Pekanbaru, dan Mitra Kukar. Pada musim 2024/2025, ia bahkan menjabat sebagai pelatih Deltras FC di Liga 2.
Sebelum menjadi pelatih Deltras FC, Bejo Sugiantoro juga pernah menjabat sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya selama beberapa musim. Pengalamannya yang luas di dunia sepak bola membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan disegani oleh banyak orang. Kontribusinya terhadap perkembangan sepak bola Indonesia sangatlah besar. Ia juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan selalu memberikan motivasi kepada pemain muda.
Model Ayah
Bejo Sugiantoro juga dikenal sebagai ayah dari Rachmat Irianto, pemain Persib Bandung yang juga merupakan pesepak bola profesional. Kedekatan Bejo dengan Rachmat dan keluarganya sangatlah erat. Kehilangan Bejo tentu memberikan duka yang mendalam bagi keluarga, terutama bagi Rachmat Irianto. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
Sebagai seorang ayah, Bejo Sugiantoro selalu memberikan dukungan penuh kepada karir anaknya. Ia selalu memberikan nasihat dan bimbingan kepada Rachmat Irianto agar dapat menjadi pesepak bola yang sukses dan berprestasi. Semangat dan dedikasi Bejo dalam membina keluarganya juga patut diacungi jempol.
Jejak Karier
- Timnas Indonesia: 45 caps, 2 gol
- Prestasi bersama Timnas: Medali perak SEA Games 1997, Medali perunggu SEA Games 1999
- Klub yang pernah dibela: Persebaya Surabaya, PSP Pekanbaru, Mitra Kukar
- Jabatan terakhir: Pelatih Deltras FC (Liga 2)
- Peran sebelumnya: Asisten pelatih Persebaya Surabaya
Bejo Sugiantoro telah meninggalkan warisan yang besar bagi dunia sepak bola Indonesia. Dedikasi, semangat, dan prestasinya akan selalu dikenang. Semoga kepergiannya menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola internasional.