Jakarta, CNBC Indonesia — Banyak pekerja migran yang penghasilannya langsung habis ketika mereka kembali ke kampung halaman, bahkan tidak sedikit yang semakin melarat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tips bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) agar bisa pulang "menjadi juragan."
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan yang pertama para PMI harus berangkat lewat jalur legal. Sebab, banyak pekerja migran ilegal yang terjerumus masalah.
Selanjutnya, perempuan yang akrab dipanggil Kiki itu mengatakan PMI harus mengutamakan dirinya sendiri dan keluarganya. Dalam hal ini, pekerja migran harus bisa mengelola uang dengan sebaik-baiknya, seperti membagi porsi untuk tabungan dan porsi untuk dikirim ke rumah.
"Karena orang bekerja migran, pasti tujuannya adalah keuangan ya, untuk dapat uang supaya nanti dia nggak harus kerja selamanya. Kita semua bekerja pengennya nggak selamanya kerja dong ya, suatu saat kita bisa pensiun, dan menikmati, dan sebagainya," ujar Kiki saat Edukasi Keuangan PMI dalam rangka Hari Kartini, Senin (21/4/2025).
Berikutnya, ia mengatakan para PMI harus bisa menghindari berbagai modus penipuan. Menurutnya, Anti Scam Centre (ASC) OJK banyak mendapat laporan, tentang penipuan-penipuan dari PMI.
Untuk keluarga para PMI di rumah, Kiki mengatakan agar mereka tidak mengubah gaya hidup yang kemudian mendorong banyak pengeluaran. "Yang kasihan PMI kita kerja dengan penuh keringat, kemudian di sini untuk konsumtif, dan sebagainya," pungkasnya.
Terakhir, Kiki mengatakan para PMI harus menyiapkan rencana kegiatan mereka selanjutnya setelah kembali ke kampung halaman.
"Siapkan untuk mereka, next-nya tuh mau apa kalau sudah pulang dengan yang dia dapat. Apakah dia investasi, apakah dia mulai UMKM, dan sebagainya. Jadi itu banyak hal yang harus dilakukan," terangnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos OJK: Investor Ritel Domestik Jadi Kekuatan Pasar Modal RI
Next Article OJK Apresiasi CNBC Indonesia Sebagai Media Terproduktif