Probowo Restui RI Ekspor Beras, Ternyata Stoknya Sudah Sebanyak Ini

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memang sudah memberi lampu hijau untuk ekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan. Namun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi justru menyampaikan pesan yang berbeda. Katanya, ekspor beras belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Kenapa?

"Pak Presiden itu orang yang humanity-nya sangat tinggi. Begitu melihat negara atau tetangga kurang beras, yang dipikirkan oleh beliau itu bagaimana membantu," ujar Arief saat ditemui di kantornya, Selasa (29/4/2025).

Namun, Arief mengingatkan bahwa Indonesia masih harus memastikan cadangan pangan dalam negeri cukup sebelum mulai mengirim beras ke luar negeri. Ia mengibaratkan situasi ini seperti prosedur keselamatan dalam pesawat.

"Sama kayak naik pesawat udara, kamu kalau naik pesawat udara, kalau terjadi sesuatu, amit-amit, kita kan pakai masker oksigen buat kita sendiri dulu kan, baru menolong orang. Jadi, kita ini kemarin masih menyiapkan cadangan pangan pemerintah kita," katanya.

Saat ini, menurut Arief, Indonesia sedang berada di masa panen dan tengah menghitung ulang stok yang dimiliki. Tujuannya jelas, memastikan cukup tidaknya cadangan sampai akhir tahun.

"Stok cadangan beras kita di Bulog ada 2 juta ton, kemudian ditambah 1,5 juta ton (serapan panen saat ini), itu sekitar 3,5 juta ton. Insyaallah kalau panennya semua normal aja, sampai tahun 2026 atau 2027 itu cukup. Tapi kita nggak pernah tau, sehingga cadangan pangan itu penting," terang dia.

Arief pun tidak menampik ihwal Presiden Prabowo Subianto telah memberikan restu ekspor. Tapi, ia menekankan, keputusan teknis tetap menunggu penghitungan neraca pangan.

Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Presiden kita bilang, boleh silahkan kalau mau diekspor. Tapi kalau saya menyarankan, sebaiknya kita penuhi cadangan pangan dulu. Kemudian nanti kita hitung ulang. Kecuali kemarin udah yang perlu, kita langsung bisa kirim," ujarnya.

Ketika ditanya kapan Indonesia benar-benar bisa mengekspor, Arief menjawab, penghitungan stok terus dilakukan setiap waktu.

"Neraca terus-terusan di-monitor. Sekarang aja kalau dengan catatan kita ada masuk 1,5 juta ton, tambah 2 juta ton, kan sudah ada di atas 3 juta ton, sebenarnya cukup. Kenapa Presiden merestui? Karena sudah tahu stok kita ada 3 juta ton," ungkapnya.

Namun begitu, Arief mengingatkan produksi tidak akan terus naik. Ada masanya akan menurun.

"Tapi kan ini besok produksi tidak naik terus, ada turun. Itu lembahnya itu, kita kalau di ilmu konstruksi itu cup and fill, itu nanti buat yang di akhir tahun," jelasnya.

Soal siapa yang akan mengekspor beras jika memang dilakukan, Arief menyebut hingga kini belum ada penugasan resmi, baik kepada Bulog maupun pihak swasta.

"Belum ada, belum ada hingga hari ini. B2B juga nggak apa-apa," katanya.

Lalu, saat ditanya negara mana saja yang berminat membeli beras dari Indonesia selain Malaysia? "Saya belum sampai situ," jawabnya singkat.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan produksi beras asal Indonesia sudah sangat melimpah dalam 3-4 bulan terakhir. Bahkan, kepala negara mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bahwa sudah ada negara lain yang berminat membeli beras produksi Indonesia.

"Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat-sangat cukup produksi kita. Ada beberapa negara yang sudah mendekati kita. Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka," kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).

"Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka, dan kalau perlu sekarang, atas dasar kemanusiaan kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali," lanjutnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemlu AS Kena Efisiensi - Mentan Tolak Ekspor Beras ke Malaysia

Next Article Kelas Bawah Lagi Kencangkan Ikat Pinggang, Beras Bulog Kurang Laku

Read Entire Article
| | | |