Bursa Asia Rontok: Hang Sheng Jatuh 8%, Nikkei Ambruk Hingga 6%

2 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia Pasifk masih hancur lebur dan melanjutkan tren pelemahan. Bursa Hang Sheng Hong Kong (HSI) paling jatuh setelah aksi balas perang dagang.

Pada perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025) pukul 08 48 WIB, bursa Jepang  Nikkei ambruk 6,2% bahkan sempat terjun 6,4% sehingga menyentuh level terendah dalam 18 bulan. Perdagangan kontrak berjangka Jepang bahkan sempat dihentikan karena pasar mencapai batas bawah (circuit breakers).

Bursa Hang Seng jatuh lebih parah yakni 8,4%. Bursa KOSPI Korea Selatan juga ambruk 4,5% sementara bursa Australia ASX jeblok 4,8%, Indeks sempat jatuh 5,34%, juga menyentuh level terendah dalam 18 bulan.

Bursa Shanghai juga jeblok 3,52% sementara pasar saham Malaysia jatuh 4,4%.  Bursa Singapura Straits Times anjlok 6,3% dan Thailand jeblok 3,4%.

Bursa AsiaFoto: cnbc
Bursa Asia

Bursa saham Asia-Pasifik melanjutkan aksi jual besar-besaran pada hari ini menyusul meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang global yang dipicu oleh tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kondisi ini memicu suasana penghindaran risiko (risk-off) di kalangan investor.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif bursa Asia yang juga hancur pada Kamis dan Jumat.

Bursa ambles karena investor tidak mendapatkan kabar baik pada akhir pekan yakni bahwa pemerintahan Donald Trump melakukan negosiasi dengan negara-negara untuk menurunkan tarif, atau paling tidak, mempertimbangkan untuk menunda pemberlakuan tarif timbal balik yang direncanakan mulai berlaku 9 April.

Sebaliknya, presiden dan para penasihat utamanya justru meremehkan aksi jual pasar yang terjadi di Wall Street pekan lalu.

Trump memposting di Truth Social pada Sabtu agar masyarakat tetap kuat dan menyebut ini sebagai "revolusi ekonomi.". Sementara itu, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan kepada CBS News bahwa tarif tidak akan ditunda.

"Tarif itu akan diterapkan... dan akan tetap berlaku selama beberapa hari atau bahkan minggu." Ujarnya.

Menteri Keuangan Scott Bessent menyampaikan kepada NBC News bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi pemerintahan untuk bernegosiasi, namun ia memperingatkan:

"Mereka sudah lama bertindak tidak fair, dan ini bukan hal yang bisa dinegosiasikan dalam hitungan hari atau minggu." Katanya.

Investor awalnya terkejut dengan besarnya tarif yang diterapkan terhadap mitra dagang. Terlebih, formula tarif tampaknya didasarkan pada formula yang tidak memiliki dasar yang jelas dalam teori ekonomi yang mapan.

Situasi semakin buruk ketika Tiongkok pada hari Jumat memilih untuk membalas terlebih dahulu, bukan bernegosiasi, dengan mengenakan tarif 34% atas seluruh impor dari AS.

(mae/mae)

Read Entire Article
| | | |