Emas Kuasai Tahta Tertinggi Komoditas, yang Lain Seperti Debu

23 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Kondisi ekonomi global yang tak menentu membuat emas kembali jadi primadona. Harga emas mencatatkan lonjakan pada Mei 2025 sehingga rasio harga emas terhadap komoditas lainnya mencapai level tertingginya sepanjang sejarah.

Di tengah tekanan ekonomi global, para investor kembali berbondong-bondong memburu aset lindung nilai, terutama emas. Hasilnya, pada Mei 2025, rasio harga emas terhadap indeks harga komoditas melesat hingga menyentuh angka 288, tertinggi dalam lebih dari enam dekade terakhir.

Lonjakan ini mencerminkan reli harga emas juga mempertegas posisi emas sebagai safe haven utama di tengah kekacauan geopolitik dan ekspektasi suku bunga tinggi yang berkepanjangan. Tren ini menjadi cermin dari sentimen global yang sedang menghindari risiko. 

Dilansir dari Refinitiv pada awal perdagangan hari ini, Senin (9/6/2025) pukul 05:47 WIB, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,1% ke angka US$3.312.

Pada pagi hari ini, harga emas mulai sedikit mengalami apresiasi di tengah dunia yang semakin dilanda ketidakstabilan ekonomi, ketegangan geopolitik, dan kecerobohan fiskal, logam kuning sekali lagi membuktikan kehebatannya.

Dikutip dari menafn.com, menurut para analis dan ahli strategi, prospeknya optimis: emas dapat melonjak ke rekor rata-rata US$3.210 tahun ini, dengan potensi untuk menguji level tertinggi hingga US$3.900.

Sementara untuk rasio harga emas terhadap indeks harga komoditas, disusun dengan menggunakan tahun dasar 2010 (indeks=100). Artinya, nilai 288 pada Mei 2025 menandakan bahwa harga emas relatif terhadap komoditas lain hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan dekade sebelumnya.

Fenomena serupa pernah terjadi pada masa krisis: tahun 1980 (rasio 97), 1986 (107), hingga puncak pandemi COVID-19 tahun 2020 (229). Namun, tidak ada yang menyamai level saat ini.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
| | | |