Inovasi Hijau Chandra Asri: Sampah Plastik Kini Punya Masa Depan

Menurut data Chariot Energy, hanya 9% plastik di dunia yang berhasil didaur ulang. Sisanya? Terkubur di TPA, terbakar jadi polutan, atau terombang-ambing di samudera, mengancam ekosistem yang tak pernah ikut menciptakannya.

Ketika sebagian besar fasilitas daur ulang terpusat di kota besar, PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) memilih langkah berbeda, menghadirkan solusi berbasis komunitas untuk mengelola sampah plastik bernilai rendah di daerah terpencil.

Sejak 2021, melalui proyek Pyrolysis: Plastic Waste Management Solution for Remote Area, Chandra Asri menggagas inovasi teknologi pirolisis di Kelurahan Kotabumi, Kota Cilegon.

Teknologi pirolisis yang digunakan memanaskan sampah plastik tanpa oksigen pada suhu tinggi, menghasilkan produk utama berupa minyak pirolisis, yang setara dengan minyak tanah dan solar.

Jenis plastik yang dapat diolah antara lain PE (Polyethylene), PP (Polypropylene), dan plastik berbahan dasar poliolefin lainnya. Plastik yang mengandung klorin seperti PVC sengaja dikecualikan untuk menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan.

Dengan kapasitas 100 kg per batch, mesin pirolisis ini dirancang kompak agar dapat beroperasi di tingkat kelurahan atau desa, tanpa membutuhkan infrastruktur industri yang kompleks. Masyarakat lokal dapat mengoperasikannya setelah pelatihan dasar.

Produk utamanya diberi merek PLUSRI (Plastic Fuel of ASARI), terdiri dari dua fraksi bahan bakar:

● Fraksi ringan menyerupai minyak tanah, dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti memasak dan mengeringkan hasil pertanian.

● Fraksi berat menyerupai solar, cocok untuk motor perahu nelayan, generator kecil, atau mesin pertanian.

Selain itu, syngas yang dihasilkan sebagai produk samping dapat digunakan kembali untuk menjalankan reaktor, menjadikan sistem ini lebih hemat energi.

Inisiatif pirolisis ini membawa serangkaian dampak konkret:

● Pengelolaan Lokal Sampah Plastik:
Volume sampah plastik yang tidak dikelola, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan, berkurang drastis. Sampah diolah langsung di sumbernya, mengurangi ketergantungan pada transportasi jarak jauh dan mencegah kebocoran ke alam.

● Akses Energi Alternatif:
Minyak hasil pirolisis membuka akses energi baru bagi masyarakat, menggantikan kebutuhan terhadap LPG atau bahan bakar kayu, sekaligus meningkatkan ketahanan energi lokal.

● Pemberdayaan Komunitas:
Warga dilibatkan dalam proses pengumpulan, pengoperasian, hingga perawatan mesin, membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat kapasitas masyarakat terhadap praktik pengelolaan sampah berkelanjutan.

● Mendorong Ekonomi Sirkular:
Dengan menciptakan nilai dari plastik bernilai rendah, inisiatif ini selaras dengan target pengurangan sampah nasional (Perpres No. 97/2017 tentang Jakstranas) dan implementasi Extended Producer Responsibility (Permen LHK No. 75/2019).

Melalui langkah ini, Chandra Asri tidak hanya mengelola limbah, tetapi juga mendorong perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih, komunitas yang berdaya, serta ekonomi sirkular yang lebih inklusif di seluruh pelosok negeri.

Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Chandra Asri Group telah mendaftarkan HAKI atas merek PLUSRI ke Kementerian Hukum RI, membuka jalan untuk komersialisasi dan pengakuan legal ke depannya.

Proyek ini menjadi bukti bahwa inovasi tepat guna dapat menjadi jembatan antara tantangan geografis Indonesia dan cita-cita untuk masa depan yang lebih hijau.

Keperdulian besar PT Chandra Asri Pacific Tbk dalam mengelola sampah lebih bertanggung jawab demi masa depan yang lebih hijau dianugerahi Sustainablity Award oleh Endress+Hauser Indonesia dalam acara Sustainability Recognition Forum 2025 pada 10 Mei 2025.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]